Kadir, Syamsudin; " />
Text
Muhamad Salahudin: Pulang Kampung Bangun Kampung
Munculnya Muhamad Salahudin atau Nana Din di panggung politik Manggarai Barat, NTT beberapa waktu terakhir merupakan angin segar, yang bukan saja membuat haru dan bangga tapi juga menambah percaya diri dan optimis bahwa ke depan generasi Cereng semakin ekspansif dan kontributif bagi kemajuan kampung halaman, bahkan bagi pembangunan sekaligus kemajuan Manggarai Barat.
Munculnya sosok ini merupakan akumulasi doa dan wujud harapan keluarga besar Cereng selama ini. Ia tentu mendapat dukungan dan sokongan keluarga besar Cereng di berbagai tempat di Manggarai Barat dan di beberapa kota di Indonesia. Muhamad Salahudin adalah Cereng, Cereng adalah Muhamad Salahudin. Memahami sosok ini tidak sekadar ia sebagai personal yang memiliki ketertarikan bahkan terjun ke gelanggang politik praktis, tapi ia juga merupakan akumulasi harapan keluarga besar Cereng dan sekitarnya selama ini. Termasuk keluarga besar Nggoang, Mata Wae, Komodo, Kempo dan Boleng.
Ia pernah menempuh pendidikan formal di Cereng, Labuan Bajo, Bima, Mataram dan Jakarta. Mungkin lebih asyik bila ia disapa Nana Din. Agar siapapun di luar sana benar-benar merasakan dan menyaksikan bahwa ia memang “Ata Beo” alias Orang Kampung: Beo Cereng, atau Kampung Cereng. Masyarakat dan beberapa pejabat penting di Manggarai Barat menyebutnya dengan “Beo Cikot” atau “Kampung Terpencil”.
Tentu membangun Manggarai Barat, atau yang bisa dan biasa ia sebut “kampung” butuh kerja kolektif semua elemen. Bahkan strategi dan caranya pun variatif, yang semuanya bisa dilakoni oleh banyak orang pula. Namun, ada satu aspek yang ia tempuh kini, yaitu jalur politik praktis.
UHS00711P | 920.71 Kad M | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain