Antariksa; " />
Text
Teori dan Metode Pelestarian Kawasan Pecinan
Tulisan ini sangat cocok untuk dibaca oleh para pembaca yang mempunyai ketertarikan kepada budaya Tionghoa di Indonesia. Tulisan ini akan mengambil sudut pandang mengenai budaya Tionghoa melalui sejarah panjang yang dapat dilihat dari peninggalan budaya masa lalu yang salah satu kita ketahui adalah wilayah Pecinan yang ada di kota-kota di Indonesia
Hampir seluruh kota di Indonesia memiliki Kawasan Pecinan yang memiliki fungsi sebagai kawasan sentra perdagangan dan permukiman bagi etnis Tionghoa. Hal ini diperkuat dengan adanya klenteng di daerah tersebut, yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah saja, tetapi juga memiliki peran yang besar dalam kehidupan komunitas Tionghoa di masa lampau. Berbagai bukti dan catatan sejarah membuktikan keberadaan komunitas warga Tionghoa pada masa prakolonial
Perubahan bentuk muka bangunan dari bentuk aslinya dengan kesan historis dalam membentuk arsitektur campuran Tionghoa-Eropa (kolonial) pada Kawasan Pecinan mulai memudar. Dinamika kota menjadi suatu hal yang tidak terelakkan karena tidak ada kota yang bersifat statis. sehingga tindakan pelestarian merupakan salah satu upaya yang dilakukan dalam perencanaan kota untuk menunjukkan identitas suatu kawasan. Pelestarian Kawasan Pecinan mempunyai tujuan untuk mengidentinfikasi karakteristik kawasan. menganalisis tipologi wajah bangunan kuno, menganalisis tipologi ragam hias, dan menganalisis dan merumuskan arahan pelestarian bangunan kuno dan kawasan
UHS00279P | 720.995 Ant T | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain